Mitos-Mitos Keliru Saat Rencana Membeli Rumah


Perkembangan properti di Indonesia kian meningkat setiap waktunya. Ditambah dengan banyaknya pengembang perumahan yang meningkatkan pembangunan di kota-kota penyangga. Apalagi teruntuk kamu yang sedang dalam proses pencarian rumah baru, pasti akan dihadapkan dengan beberapa hal yang bisa mempengaruhi pikiran dalam memilih rumah atau properti lainnya, sebut saja mitos. Entah itu dimulai  dari lokasi rumah, cara pembelian kredit, pilihan rumah baru atau bekas, dan masih banyak lagi yang menjadi bahan pemikiran membuat kamu makin bingung.

Ternyata ada mitos yang harus dilakukan dan yang tidak harus kamu lakukan ketika hendak membeli rumah. Gak ada salahnya kita amati mitos tersebut, agar saat membeli rumah kita pun bisa jauh lebih hati-hati.

Mitos : Lokasi, lokasi dan lokasi hal yang paling penting dalam menentukan rumah baru
Lokasi memang merupakan hal terpenting bagi menentukan letak rumah yang ingin kita tinggali. Namun tak hanya melulu soal lokasi, karena rumah yang nyaman dan baik, rumah tersebut harus memiliki komunitas yang nyaman pula, artinya minim dari kriminalitas, mudah dijangkau dengan saran public, fasilitas public yang lengkap dan jauh polusi suara seperti dipinggir jalan. Lokasi di kota penyangga pun kini memang banyak sekali dipillih oleh banyak kalangan.

Mitos : Lebih baik beli rumah terburuk namun berada di lingkungan terbaik
Mungkin pernyataan mitos seperti ini terdengar mudah dan gampang untuk membereskan rumah, yang penting kamu bisa memiliki lingkungan rumah yang nyaman. Namun kenyataannya bila kamu punya rumah dengan bad condition  pasti akan lebih memakan banyak pengeluaran, alhasil malah merugikan kocek kamu kan.

Mitos : Membeli rumah dengan KPR sama saja berhutang
Membeli rumah menggunakan proses KPR memang memerlukan proses panjang, sekitar 15 hingga 20 tahun. Namun jangan salah kaprah dengan maksud adanya KPR ini. KPR merupakan produk dari bank yang memang dikhususkan unutk pembiayaan rumah. untuk persyaratannya juga memang telah diatur dan disesuaikan oleh pihak bank. Memutuskan untuk mengambil KPR bisa sama saja dengan menabung. Justru dengan KPR ini kita bisa mendisplinkan diri untuk menabung juga.

Mitos : Harga rumah akan lebih mahal bila melalui broker (Agen Properti)
Faktanya, harga rumah belum tentu lebih mahal loh bila kita membelinya melalui agen properti. Karena peranan agen properti sendiri adalah pihak yang memang paling mengerti tentang jual beli rumah, bagaimana prospek suatu lokasi hingga mengurus proses KPR. Agen properti pun mampu memberikan pelayanan dan jasa gratis hingga transaksi selesai. Bila kamu meragukan agen tersebut, kamu bisa menanyakan kepada rekan kerja ataupun saudara yang pernah menggunakan jasa agen properti tersebut, terutama mengenai kejelasan status agen tersebut apakah resmi memiliki ijin usaha atau sekedar calo yang mengatasnamakan pribadi. Ternyata peranan agen properti cukup penting loh ketika hendak membeli rumah. Sebagai referensi, agen properti yang bisa kamu hubungi adalah 1000 PROPERTY, dimana Agen Properti tersebut resmi memiliki ijin usaha yang resmi dibawah naungan PT. Seribu Citra Karya, tentang pemasaran berbagai produk properti seperti jual beli sewa rumah, ruko, tanah/kavling, apartemen dan condotel.
Yap, sebaiknya kita harus jeli juga yah memperhatikan mitos-mitos yang ada. Jangan sampai kita dirugikan dengan adanya mitos-mitos tersebut ya!
Dan sebaiknya kamu hubungi Agen Properti supaya kamu lebih tenang, lebih jelas dan aman dalam jual beli properti.
Sumber : 99.co